BAB 4: VARIASI INDIVIDUAL
Inteligensi.
Keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar
dari, pengalaman hidup sehari-hari.
Tes
binet. Tes itu disebut Skala 1905. Binet mengembangkan
konsep mental age (MA) atau usia mental, yakni level perkembangan
mental individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. William Stern
menciptakan konsep intelligence quotient (IQ), yaitu usia mental seseorang dibagi
dengan usia kronologis (chronological age
— CA), dikalikan 100. Jadi rumusnya, IQ
= MA/CA x 100.
Mental
age (MA). Level perkembangan mental individual yang
berhubungan dengan perkembangan lainnya.
Intelligence
quotient (IQ). Usia mental (MA) seseorang dibagi
dengan usia kronologis (CA), dikalikan 100.
Skala
Wechsler. Untuk menguji anak usia 4 sampai 6 ½ tahun; untuk
anak dan remaja dari usia 6 hingga 16 tahun. Skala Wechsler juga menunjukkan IQ
verbal dan IQ kinerja.
Seorang psikolog
memahami penilaian inteligensi individual sebagai interaksi antara pemeriksa dan
murid. Ini membuat psikolog tersebut bisa menyusun sampel perilaku murid.
Tes kelompok lebih
nyaman dan ekonomis ketimbang tes individual, namun juga ada kekurangannya.
Saat tes dilakukan pada satu kelompok besar, peneliti tak dapat menyusun
laporan individual, menentukan tingakt kecemasan murid, dan sebagainya. Dalam
situasi tes kelompok besar, murid mungkin tidak memahami instruksi atau mungkin
diganggu oleh murid lainnya.
Teori
inteligensi triarkis. Pandangan Stenberg bahwa inteligensi
muncul dalam tiga bentuk utama: analitis, kreatif, dan praktis.
·
Keahlian
verbal: kemampuan untuk berpikir dengan kata dan
menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna.
·
Keahlian
matematika: kemampuan untuk menyelesaikan operasi
matematika.
·
Keahlian
spesial: kemampuan untuk berpikir tiga dimensi.
·
Keahlian
tubuh-kinestetik: kemampuan untuk memanipulasi objek dan
cerdas dalam hal-hal fisik.
·
Keahlian
musik: sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara.
·
Keahlian
intrapersonal: kemampuan untuk memahami dan
berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
·
Keahlian
naturalis: kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan
memahami sistem alam dan sistem buatan manusia.
Proyek
Spektrum. Proyek Spektrum adalah usaha inovatif yang
dilakukan Gardner untuk menguji delapan inteligensi anak-anak. Kelas ini banyak
materi yang dapat menstimulasi berbagai inteligensi. Kelas Spektrum juga dapat
mengungkapkan keahlian yang biasanya tidak tampak dalam kelas reguler.
Emotional
intelligence. Kemampuan untuk memonitor perasaan
sendiri dan perasaan serta emosi orang lain, kemampuan untuk membedakannya, dan
kemampuan untuk menggunakan informasi ini untuk memandu pikiran dan tindakan.
Isu
sifat-asuh. Sifat adalah warisan biologis anak,
sedangkan asuhan adalah pengalaman lingkungan. Pendukung “sifat” mengatakan
bahwa pengaruh terpenting pada perkembangan anak adalah warisan biologis.
Pendukung “asuhan” mengatakan bahwa pengalaman lingkunganlah yang paling penting
pengaruhnya.
Faktor inteligensi umum
yang disebut g.
Pengelompokan
kemampuan antarkelas. Pengelompokan murid berdasarkan
kemampuan atau prestasi mereka.
Program
non-graded (lintas usia). Variasi pengelompokan kemampuan
antarkelas di mana murid dikelompokkan berdasarkan kemampuan mereka dalam
subjek atau pelajaran tertentu, terlepas dari usia atau tingkat kelasnya.
Joplin
Plan. Program nongraded
standar untuk mata pelajaran membaca.
Pengelompokan
kemampuan dalam kelas.menempatkan murid dalam dua tau tiga
kelompok di dalam kelas dengan berdasarkan pada perbedaan kemampuan murid.
Inteligensi adalah
kemampuan. Gaya belajar dan berpikir
bukanlah kemampuan, tetapi cara yang dipilih seseorang untuk menggunakan
kemampuannya.
Gaya
belajar dna berpikir. Preferensi individual dalam cara
mereka menggunakan kemampuannya.
Gaya
impulsif/Reflektif. Gaya impulsif/ reflektif juga disebut
sebagai tempo konseptual, yakni murid cenderung bertindak cepat dan impulsif
atau menggunakan lebih banyak waktu untuk merespons dan merenungkan akurasi
dari suatu jawaban.
Gaya
mendalam/dangkal. Adalah sejauh mana murid mempelajari
materi pelajaran dengan suatu cara yang membantu mereka memahami makna materi
(gaya mendalam) atau sekedar mencari apa-apa yang perlu dipelajari (gaya
dangkal).
0 komentar:
Posting Komentar